Tim nasional sepak bola Indonesia
Pelatih | Luis Milla | ||
---|---|---|---|
Kapten | Boaz Salossa | ||
Penampilan terbanyak | Bambang Pamungkas (85) | ||
Pencetak gol terbanyak | Soetjipto Soentoro (57) | ||
Kode FIFA | IDN | ||
|
|||
Peringkat FIFA | |||
Terkini | 167 ▲ 2 (9 Maret 2017) | ||
Tertinggi | 76 (September 1998) | ||
Terendah | 191 (Juli-Agustus 2016) | ||
Peringkat Elo | |||
Terkini | 156 | ||
Tertinggi | 35 (November 1969) | ||
Terendah | 156 (4 Desember 1995) | ||
Pertandingan internasional pertama | |||
Hindia Belanda 7-1 Jepang (Manila, Filipina; 13 May 1934)[1] |
|||
Kemenangan terbesar | |||
Indonesia 12–0 Filipina (Seoul, Korea Selatan; 22 September 1972) Indonesia 13–1 Filipina (Jakarta, Indonesia; 23 Desember 2002) |
|||
Kekalahan terbesar | |||
Bahrain 10–0 Indonesia (Riffa, Bahrain, 29 Februari 2012) |
|||
Piala Dunia | |||
Penampilan | 1 (Pertama kali pada 1938) | ||
Hasil terbaik | Babak 1 (1938, sebagai Hindia Belanda) | ||
Piala Asia | |||
Penampilan | 4 (Pertama kali pada 1996) | ||
Hasil terbaik | Babak 1 (1996, 2000, 2004, 2007) | ||
Piala Suzuki AFF | |||
Penampilan | 10 (Pertama kali pada 1996) | ||
Hasil terbaik | Peringkat 2 (2000, 2002, 2004, 2010, 2016) |
Daftar isi
Sejarah
Periode awal
Pada pertandingan-pertandingan awal, melibatkan pihak dari Hindia Belanda, diorganisasi oleh Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB), atau suksesornya, Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU). Pertandingan-pertandingan yang dilaksanakan sebelum kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 tidak diakui oleh PSSI.[2]Pertandingan sepak bola tercatat pertama yang melibatkan tim dari Hindia Belanda adalah kontes melawan Singapura pada 28 Maret 1921. Pertandingan tersebut dilaksanakan di Jakarta dan Indonesia menang dengan skor akhir 1-0. Hal ini diikuti dengan pertandingan melawan Australia XI pada Agustus 1928 (menang 2-1) dan 1 tim dari Shanghai 2 tahun kemudian (seri 4-4).[2]
Pada 1934, 1 tim dari Jawa mewakili Hindia Belanda dalam Far Eastern Games yang dimainkan di Manila, Filipina. Meskipun mengalahkan Jepang 7-1 dalam pertandingan pertama,[3] 2 pertandingan berikutnya berakhir dengan kekalahan (0-2 atas Republik Rakyat Tiongkok dan 2-3 atas tim tuan rumah) menempatkan Timnas Jawa menempati peringkat 2. Meski tidak diakui PSSI, pertandingan ini diakui oleh World Football Elo ratings sebagai pertandingan pertama yang melibatkan Timnas Indonesia.[4]
Piala Dunia FIFA 1938
Indonesia pada tahun 1938 (pada masa penjajahan Belanda) sempat lolos dan ikut bertanding di Piala Dunia FIFA 1938. Waktu itu Tim Indonesia di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda), peserta dari Asia yang pertama kali lolos ke Piala Dunia. Indonesia tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Grup kualifikasi Asia untuk Piala Dunia FIFA 1938 hanya terdiri dari 2 negara, Indonesia (Hindia Belanda) dan Jepang karena saat itu dunia sepak bola Asia memang hampir tidak ada. Namun, Indonesia akhirnya lolos ke final Piala Dunia 1938 tanpa harus menyepak bola setelah Jepang mundur dari babak kualifikasi karena sedang berperang dengan Cina.Pada waktu itu tim ini menggunakan seragam berwarna oranye dan bercelana putih seperti warna seragam yang dipakai kesebelasan Belanda.[5]
Skuat Piala Dunia 1938
Pelatih: Johannes Christoffel Jan Mastenbroek.Nama | Klub | Posisi |
---|---|---|
Tan "Bing" Mo Heng | Hua Chiao Tsing Nien Hui (HCTNH) Malang | Penjaga gawang |
L.N. Van Beuzekom Digantikan oleh Jack Samuels |
Hercules Batavia | Penjaga gawang |
Dorst | Tidak diketahui | Pemain belakang |
J. Harting | Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja | Pemain belakang |
Frans G. Hu Kon | Sparta Bandung | Pemain belakang |
Jack Kolle Digantikan oleh Teilherber |
Tidak diketahui | Pemain belakang |
Jack Samuels Menggantikan L.N. Van Beuzekom |
Excelsior Soerabaja | Pemain belakang |
G.H.V.L. Faulhaber | Djocoja Djogjakarta | Pemain tengah |
Frans Alfred Meeng | Sportvereniging Binnenlands Bestuur (SVBB) Batavia | Pemain tengah |
Achmad Nawir (C) | Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja | Pemain tengah |
Anwar Sutan | Voorwaarts Is Ons Streven (VIOS) Batavia | Pemain tengah |
G. van den Burgh | Semarang Voetbal Vereniging (SVV) Semarang | Pemain tengah |
Tan Hong Djien | Tiong Hoa Soerabaja | Pemain depan |
Tan See Han | Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja | Pemain depan |
Isaac "Tjaak" Pattiwael | Voetbal Vereniging (VV) Jong Ambon Tjimahi | Pemain depan |
Suvarte Soedarmadji | Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja | Pemain depan |
M.J. Hans Taihuttu | Voetbal Vereniging (VV) Jong Ambon Tjimahi | Pemain depan |
Teilherber Menggantikan Jack Kolle |
Djocoja Djogjakarta | Pemain depan |
R. Telwe | Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja | Pemain depan |
Herman Zomers | Hercules Batavia | Pemain depan |
Pertandingan melawan Hongaria
Pada 5 Juni 1938, sejarah mencatat pembantaian tim Hungaria terhadap Hindia Belanda. Mereka bermain di Stadion Velodrome Municipale, Reims, Perancis. Sekitar 10.000 penonton hadir menyaksikan pertandingan ini. Sebelum bertanding, para pemain mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing. Kesebelasan Hindia Belanda mendengarkan lagu kebangsaan Belanda Het Wilhelmus. Karena perbedaan tinggi tubuh yang begitu mencolok, walikota Reims menyebutnya, "saya seperti melihat 22 atlet Hungaria dikerubungi oleh 11 kurcaci."Meski strategi tak bisa dibilang buruk, tetapi Tim Hindia Belanda tak dapat berbuat banyak. Pada menit ke-13, jala di gawang Mo Heng bergetar oleh tembakan penyerang Hongaria Vilmos Kohut. Lalu hujan gol berlangsung di menit ke-15, 28, dan 35. Babak pertama berakhir 4-0. Nasib Tim Hindia Belanda tamat pada babak kedua, dengan skor akhir 0-6. Pada saat itu Piala Dunia memakai sistem gugur.
Meskipun kalah telak, surat kabar dalam negeri, Sin Po, memberikan apresiasinya pada terbitan mereka, edisi 7 Juni 1938 dengan menampilkan headline: "Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah".[6]
Setelah penampilan perdana itu, Indonesia tidak pernah lagi masuk babak pertama Piala Dunia FIFA, dengan hasil paling memuaskan adalah Sub Grup III Kualifikasi Piala Dunia FIFA 1986. Ketika itu Indonesia hampir lolos ke Piala Dunia 1986 tetapi Indonesia kalah di partai final kualifikasi melawan Korea Selatan dengan agregat 1-6.
1950-an
Setelah era Perang Dunia kedua, pada tahun 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan mereka pada tanggal 17 Agustus 1945.Setelah itu, sepak bola Indonesia mengalami kemajuan di Asia. Mereka berhasil lolos ke Olimpiade Melbourne 1956. Indonesia berhasil melaju ke perempat final dan bertemu dengan raksasa dunia ketika itu, Uni Soviet yang ketika itu dikapteni oleh kiper terbaik dunia ketika itu, Lev Yashin. Ketika itu mereka berhasil menahan Uni Soviet 0-0. Namun pada akhirnya Indonesia harus kalah dengan skor 4-0 pada pertandingan kedua. Prestasi ini adalah prestasi tertinggi Indonesia dalam sejarah sepak bola di Indonesia.
Pada tahun 1958, Indonesia juga merasakan hasil terbaik di Kualifikasi Piala Dunia 1958 di mana Indonesia berhasil mengalahkan China pada ronde pertama. Namun mereka menolak untuk bertanding melawan Israel pada ronde kedua dikarenakan alasan politis. Sejak saat itu, Indonesia tidak pernah ikut dalam kualifikasi piala dunia hingga tahun 1970.
Uniknya, setelah bertanding di kualifikasi piala dunia, Indonesia berhasil meraih medali perunggu di Asian Games 1958 setelah pada perebutan tempat ketiga berhasil mengalahkan India 4-1. Indonesia juga bermain imbang 2-2 saat melawan Timnas Jerman Timur.
1960-1984
1985-1995
1995-2012
Era dualisme 2013
Suspensi 2015
PSSI disuspensi FIFA karena intervensi pemerintah dalam liga nasional pada 30 Mei 2015. Pembekuan mengambil efek segera yang artinya Indonesia tidak berhak berkompetisi pada Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 (AFC) sekaligus Kualifikasi Piala Asia AFC 2019, yang dimulai kurang dari 2 minggu kemudian. Meskipun demikian, FIFA masih mengizinkan Indonesia untuk bermain dalam Sepak bola pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015 hingga turnamen berakhir, karena sudah telanjur dimulai. FIFA mengambil tindakan melawan Indonesia menyusul konflik antara pemerintah dan PSSI yang berakibat pada pembatalan kompetisi domestik.[7]Suspensi tersebut baru dicabut pada Kongres FIFA ke-66.[8]
Era baru 2017
Beberapa minggu setelah menjadi runner-up pada Piala Suzuki AFF 2016, PSSI melaksanakan kongres pada 8 Januari 2017 dalam rangka menetapkan Luis Milla sebagai pelatih timnas senior dan U-22/23.Kostum
Kostum Indonesia bergaya timnas Belanda yang digunakan dalam Piala Dunia FIFA 1938 |
Saat itu ada dua tim yang diasuh pelatih asal Yugoslavia, Toni Pogacnic, yakni PSSI Banteng dan PSSI Garuda. Yang Banteng, yang terdiri dari pemain senior saat itu, seperti Maulwi Saelan, Djamiat Dalhar, dan Tan Liong Houw, selain menggunakan kostum merah-putih juga punya kostum hijau-putih. Sedangkan tim Garuda, yang antara lain diperkuat Omo, Anjik Ali Nurdin, dan Ipong Silalahi juga dilengkapi kostum biru-putih. Tetapi, setelah terungkap kasus suap yang dikenal dengan "Skandal Senayan", sebelum Asian Games IV-1962, pengurus PSSI hanya membuat satu timnas. Itu sebabnya, di Asian Games IV-1962, PSSI sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa karena kemudian kedua tim itu dirombak. Selanjutnya digunakan tim campuran di Asian Games.
Mulyadi (Fan Tek Fong), asisten pelatih klub UMS, yang memperkuat timnas mulai tahun 1964 hingga 1972, menjelaskan bahwa setelah dari era Asian Games, sepanjang perjalanan timnas hingga tahun 1970-an, PSSI hanya mengenal kostum merah-putih dan putih-putih. Begitu juga ketika timnas melakukan perjalanan untuk bertanding di sejumlah negara di Eropa pada tahun 1965. Saat itu setiap kali bermain, tim nasional hanya menggunakan merah-putih dan putih-putih dengan gambar Garuda yang besar di bagian dada hingga ke perut. Seragam hijau-putih kembali digunakan saat mempersiapkan kesebelasan pra-Olimpiade 1976, dan kemudian digunakan pada arena SEA Games 1981 Manila. "Begitu juga ketika Indonesia bermain di Thailand, di mana saat itu Indonesia menjadi runner-up Piala Raja 1981," kata Ronny Pattinasarani yang memperkuat PSSI tahun 1970-1985.
Di Piala Asia 2007 yang digelar mulai 8 Juli hingga Minggu 29 Juli, Nike juga telah mendesain kostum tim nasional Indonesia, tetapi kali ini bukan hijau-putih, melainkan putih-hijau. Tentu tetap dengan detail yang sama, seperti Garuda yang selalu bertengger di dada.
2010 All reds home kit |
2008-2010 away kit |
2008-2010 home kit |
Pembuat kostum
- Adidas (1970-1995)
- Diadora (1995-1996)
- Asics (1996-1997)
- Adidas (1997-2000)
- Nike (2000-2001)
- Adidas (2001-2003)
- Ghazali Sport (2003-2004)
- Adidas (2004-2006)
- Nike (2006-sekarang)
Stadion
Stadion lainnya yang digunakan meliputi:
- Stadion Gelora Bung Tomo - Surabaya, Jawa Timur
- Stadion Gelora Sriwijaya (Jakabaring) - Palembang, Sumatera Selatan
- Stadion Manahan - Surakarta, Jawa Tengah
- Stadion Maguwoharjo - Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
- Stadion Utama Riau - Pekanbaru,Riau
- Stadion Pakan Sari - Cibinong, Kabupaten Bogor,Jawa Barat ("" 17 Desember 2016 03.39 (UTC)).
Rekor turnamen
Rekor penampilan di Kejuaraan Sepak Bola ASEAN
Kompetisi ini dulu dikenal sebagai Tiger Cup sekarang bernama Piala Suzuki AFF
|
Staff Kepelatihan
Staf Kepelatihan Saat ini
Rekor penampilan di Piala Dunia FIFA |
Rekor Penampilan di Piala Dunia FIFA | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tuan Rumah / Tahun | Hasil | Posisi | M | S | K | GM | GK | |
1930 | Tidak Ikut | - | - | - | - | - | - | |
1934 | Tidak Ikut | - | - | - | - | - | - | |
1938 | Babak 1 (sebagai Hindia Belanda) | 14 | 0 | 0 | 1 | 0 | 6 | |
1950 | Mengundurkan diri | - | - | - | - | - | - | |
1954 | Tidak Ikut | - | - | - | - | - | - | |
1958 | Mengundurkan diri selama kualifikasi | - | - | - | - | - | - | |
1962 | Mengundurkan diri | - | - | - | - | - | - | |
1966 | Tidak Ikut | - | - | - | - | - | - | |
1970 | Tidak Ikut | - | - | - | - | - | - | |
1974 | Tidak lolos kualifikasi Asia | - | - | - | - | - | - | |
1978 | Tidak lolos kualifikasi Asia | - | - | - | - | - | - | |
1982 | Tidak lolos kualifikasi Asia | - | - | - | - | - | - | |
1986 | Tidak lolos kualifikasi Asia | - | - | - | - | - | - | |
1990 | Tidak lolos kualifikasi Asia | - | - | - | - | - | - | |
1994 | Tidak lolos kualifikasi Asia | - | - | - | - | - | - | |
1998 | Tidak lolos kualifikasi Asia | - | - | - | - | - | - | |
2002 | Tidak lolos kualifikasi Asia | - | - | - | - | - | - | |
2006 | Tidak lolos kualifikasi Asia | - | - | - | - | - | - | |
2010 | Tidak lolos kualifikasi Asia | - | - | - | - | - | - | |
2014 | Tidak lolos kualifikasi Asia | - | - | - | - | - | - | |
2018 | Didiskualifikasi | |||||||
2022 | Belum Diselenggarakan | |||||||
Total | 1/19 | Round 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 6 |
Sejarah final Piala Dunia FIFA 1938 | |||
---|---|---|---|
Tahun | Babak | Nilai | Hasil |
1938 | Babak 1 | Hindia Belanda 0 – 6 Hongaria | Kalah |
Rekor penampilan di Piala Asia AFC
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pelatih Kepala | Luis Milla | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Asisten Pelatih | Bima Sakti | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Asisten Pelatih 1 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pelatih Kiper | Eduardo Perez Moran | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pelatih Fisik | Miguel Gandia | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tim Doktor | Syarif Alwi Zaini Khadafi Saragih |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fisioterapis | Immanuel Maulang |
Daftar Pelatih Tim Nasional Indonesia
Pemain
Skuat
Pemain di bawah ini adalah yang dipanggil pada untuk Piala Suzuki AFF 2016.Caps dan goal diupdate tanggal 19 November 2016 sesudah pertandingan melawan Thailand.
Baru dipanggil
Para pemain berikut telah dipilih untuk skuad Indonesia dalam 12 bulan terakhir dan masih tersedia untuk seleksi.- Notes
Pertandingan dan hasil
Win Draw Lose2016
2017
- 1 Bukan pertandingan internasional FIFA 'A'.'
Penampilan Terbanyak
# | Pemain | Karier | Penampilan | Gol |
---|---|---|---|---|
1 | Bambang Pamungkas | 1999–2013 | 85 | 37 |
2 | Soetjipto Soentoro | 1965-1970 | 68 | 57 |
3 | Ponaryo Astaman | 2003–2014 | 61 | 2 |
4 | Kurniawan Dwi Yulianto | 1995–2005 | 60 | 31 |
5 | Hendro Kartiko | 1996–2011 | 57 | 0 |
6 | Bima Sakti | 1995–2001 | 56 | 11 |
7 | Widodo C Putro | 1991–1999 | 55 | 15 |
8 | Robby Darwis | 1987–1997 | 53 | 6 |
9 | Ismed Sofyan | 2000-2009 | 53 | 3 |
10 | Agung Setyabudi | 1993–2004 | 53 | 1 |
Pencetak gol terbanyak
# | Nama | Karier | Gol (penampilan) | Rata/Pertandingan |
---|---|---|---|---|
1 | Soetjipto Soentoro | 1965–1970 | 57 (68) | 0.49 |
2 | Bambang Pamungkas | 1999–2012 | 36 (77) | 0.47 |
3 | Kurniawan Dwi Yulianto | 1995–2005 | 31 (60) | 0.52 |
4 | Rocky Putiray | 1991–2004 | 17 (41) | 0.41 |
5 | Budi Sudarsono | 2001–2009 | 16 (46) | 0.35 |
6 | Widodo C. Putro | 1991–1999 | 15 (55) | 0.27 |
7 | Fachry Husaini | 1988–1997 | 13 (42) | 0.31 |
= | Uston Nawawi | 1997–2004 | 13 (43) | 0.30 |
= | Ilham Jayakesuma | 2004–2007 | 13 (18) | 0.72 |
10 | Zaenal Arif | 2002–2007 | 12 (22) | 0.55 |
11 | Bima Sakti | 1995–2001 | 11 (56) | 0.2 |
Kapten
Pemain | Periode |
---|---|
Achmad Nawir | 1938 |
Maulwi Saelan | 1956 |
Soetjipto Soentoro | 1965-1970 |
Iswadi Idris | 1970-1971 |
Anwar Ujang | 1971-1974 |
Iswadi Idris | 1974-1980 |
Ronny Pattinasarany | 1980-1985 |
Herry Kiswanto | 1985–1987 |
Ricky Yacobi | 1987–1990 |
Ferril Raymond Hattu | 1991–1992 |
Robby Darwis | 1993–1995 |
Sudirman | 1996 |
Robby Darwis | 1997 |
Aji Santoso | 1998–2000 |
Bima Sakti | 2001 |
Agung Setyabudi | 2002-2004 |
Ponaryo Astaman | 2004-2008 |
Charis Yulianto | 2008–2010 |
Firman Utina | 2010–2011 |
Bambang Pamungkas | 2011–2012 |
Syamsidar | 2012 |
Elie Aiboy | 2012-2013 |
style="text-align:left;"Boaz Solossa | 2013-Sekarang |
Rekor turnamen
- Partisipasi Terbanyak di Piala Asia: Hendro Kartiko (1996, 2000, 2004), Ismed Sofyan & Bambang Pamungkas (2000, 2004, 2007)
- Penampilan Terbanyak di Piala Asia: Hendro Kartiko (8)
- Partisipasi Terbanyak di Piala AFF: Bambang Pamungkas (2000, 2002, 2007, 2008, 2010, 2012)
- Penampilan Terbanyak di Piala AFF: Kurniawan Dwi Julianto, Hendro Kartiko, Bambang Pamungkas (21)
- Gol Terbanyak di Piala AFF: Kurniawan Dwi Julianto (13)
Referensi
- ^ Data pertandingan Indonesia di RSSF
- ^ a b Morrison, Neil. "Indonesian International Matches 1921–2001". RSSSF. Diakses tanggal 21 December 2010.
- ^ "Sensation at Manila Games – Running Found to be Short". Straits Times. Singapore. 14 May 1934. Diakses tanggal 21 December 2010.
- ^ "World Football Elo Ratings: Indonesia". ELO. Diakses tanggal 20 December 2010.
- ^ Een historische voetbalreis
- ^ Kisah Indonesia di Piala Dunia, Vivanews.com
- ^ "Indonesian FA suspended by FIFA for government meddling". Eurosport. Diakses tanggal 30 May 2015.
- ^ "FIFA Congress drives football forward, first female secretary general appointed". FIFA. Diakses tanggal 14 May 2016.
- ^ "The Bung Karno Sports Complex: Jakarta’s Sports, Conventions and Entertainment Center". Wonderful Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. 2012. Diakses tanggal 6 Desember 2012.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi Tim nasional sepak bola Indonesia
- (Inggris) Indonesia di FIFA
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: tidak ada |
Kejuaraan Sepak Bola ASEAN Peringkat 4 1996 |
Diteruskan oleh: Thailand |
Didahului oleh: Vietnam |
Kejuaraan Sepak Bola ASEAN Peringkat 3 1998 |
Diteruskan oleh: Malaysia |
Didahului oleh: Vietnam |
Kejuaraan Sepak Bola ASEAN Peringkat 2 2000-2004 |
Diteruskan oleh: Thailand |
Didahului oleh: Malaysia |
Kejuaraan Sepak Bola ASEAN Peringkat 4 2008 |
Diteruskan oleh: Filipina |
Didahului oleh: Thailand |
Kejuaraan Sepak Bola ASEAN Peringkat 2 2010 |
Diteruskan |
Komentar
Posting Komentar